Jumat, 11 November 2011

Dituding Gelapkan Dana, Pudir III Poltekes Siap Lepas Jabatan

AKSI: Mahasiswa yang melakukan demo dan menempel poster di depan Poltekes Jalan 28 Oktober. ISTIMEWA
PONTIANAK - Dimanakah pemimpin kami yang transparan dan bertanggung jawab? Begitu para mahasiswa Politeknik Kesehatan Pontianak melengkingkan orasinya. Mereka yang tergabung dari beberapa jurusan ini, menuntut agar Pembantu Direktur III transparan dalam mengelola dana badan eksekutif mahasiswa, Selasa (8/11), sekitar pukul 09.30 di Kampus Poltekes Jalan 28 Oktober.

Informasi yang dihimpun Pontianak Post, mahasiswa ini mengaku selalu dipersulit dalam pengambilan dana kepada Pudir III Poltekes Pontianak Asfian. Karena tindakan tersebut, akhirnya sejumlah mahasiswa harus mengeluarkan dana pribadi untuk kegiatan kampus. “Pada saat kegiatan pemilihan raya mahasiswa, Pudir III menyerap dana BEM senilai Rp15 juta. Sedangkan panitia pelaksana hanya menerima uang untuk melaksanakan kegiatan sebesar Rp3,1 juta. Ke mana dana sekitar Rp12 Juta lagi,” tanya Hendra Kusuma, koordinator Aksi Damai tersebut. 

Tidak hanya itu, Asfian juga dinilai tidak transparan terhadap penyerapan dana yang ada. Sebagai pengurus BEM, beberapa mahasiswa mendesak agar Pudir III mundur dari jabatan. Asfian juga diminta mengganti semua dana kegiatan mahasiswa. “Kami kecewa dengan kinerja beliau. Transparansinya tidak ada sama sekali,” teriak sejumlah mahasiswa. Demi memperjuangkan hak-hak mahasiswa agar terhindar dari kebohongan dan penindasan pejabat yang korup. Sepuluh perwakilan dari pengurus kegiatan mahasiswa menggelar rapat mendadak.

Sebagai mediator, Pudir I Agustiansah dan Pudir II Saliana. Tidak hanya itu, demi menetralisir situasi, pihak kepolisian setempat turut mengamankan. Selang beberapa jam kemudian, akhirnya keputusan dimenangkan oleh mahasiswa. Asfian siap mengundurkan diri dan meminta maaf kepada anak didiknya. Namun, untuk masalah kucuran dana yang tidak transparan. Dia membantah hal tersebut, seperti halnya yang telah ditudingkan oleh mahasiswa. Pembantu Direktur III Poltekes Pontianak Asfian menyatakan diri akan mundur dari jabatannya. Meskipun jabatan tersebut diperoleh dari hasil rapat senat kampus. Dia membantah adanya penyelewengan dana seperti yang ditudingkan mahasiswa.

”Saya siap mundur. Satu sen pun kita tidak ada pungutan dana ke mahasiswa. Dana yang dianggarkan itu, dana dari pemerintah untuk kegiatan BEM dan kerohanian. Kita bukannya menghambat mereka, tapi laporan kegiatan mereka yang tidak jelas,” terangnya setelah menghelat rapat kepada sejumlah mahasiswa. 
Demi meredam masalah tersebut, akhirnya Asfian siap menerima tuntutan mahasiswanya. “Jika memang senat memberikan putusan, saya siap mundur. Perlu ditekankan lagi, ini bukan dari emosional. Saya hanya menjalankan kinerja, sesuai dengan prosedur manajemen,” pungkasnya. (rmn) 
 
 
Sumber : Pontianak Post, 08 November 2011